26.7.14

Cara yang Baik untuk Meminta Maaf



Di hari yang fitrah, janganlah Anda sia-siakan kesempatan untuk meminta maaf. Anda harus persiapkan cara yang baik untuk meminta maaf. Biasanya, setelah hari raya berlalu, walaupun kita sudah saling memaafkan, tetap saja masih ada yang mengganjal dikemudian hari. Karena, ketika saling memaafkan di hari fitri itu, kita hanya menjadikannya sebuah tradisi belaka yang tidak memiliki makna tertentu.
Hal terpenting dalam meminta maaf ataupun memaafkan yakni dengan menciptakan hati yang lapang, jiwa yang tulus untuk memaafkan, pikiran yang ikhlas untuk melepas kebencian yang tercipta diawal. Deniss R. Tesdell, penulis dan seseorang pelatih pengembangan pribadi anggota International Coach Federation, menyajikan cara meminta maaf. Menurut Tesdell, cara-cara ini bisa berhasil tergantung pada jenis masalah, bagaimana cara Anda melakukannya, siapa orang yang Anda tuju, serta situansinya. Bila Anda ingin sungguh-sungguh meminta maaf, tak ada salahnya menyimak teknik Tesdell berikut.
1. Dekati Lewat Telepon
Telepon sering menjadi alat utama untuk meminta maaf yang langsung menuju sasaran. Kadang telepon menjadi pilihan terbaik. Jika Anda menyinggung perasaan seorang teman dan dia berada di lain kota, maka permintaan maaf yang tulus melalui telepon biasanya diterima. Pada suatu saat tertentu orang memang tidak berminat atau tidak siap mendengar permohonan maaf. Namun, kalau ada masalah jarak seperti itu, alasan yang Anda sampaikan bisa dimengerti.
2. Bertemu Langsung
Bagi sebagian orang cara seperti ini bisa dianggap “mengerikan,” layaknya melihat hantu. Mereka merasa sulit jika harus melihat berbagai macam ekspresi orang yang kecewa. Namun, jangan berhenti hanya karena ketakutan. Hadapi mereka layaknya satu jenis “musik” yang tidak Anda suka. Hilangkan ketakutan dengan bersikap rendah hati. Kerjakan saja apa yang menurut hati dan pikiran Anda perlu dikerjakan. Orang akhirnya akan menghargai keberanian Anda, bahkan diri Anda sendiri akan sangat menghargai sikap itu. Tersenyum ramah, tertawa, menjabat tangan, memeluk, atau bermacam ekspresi keakraban dan kasih sayang lainnya akan sangat membantu.
3. Lewat Perantara
Sebenarnya ini tidak direkomendasikan. Apalagi bila masalahnya terlalu bersifat pribadi. Namun, jika situasi tak memungkinkan, menyatakan permintaan maaf, bisa menggunakan alternatif ini. Apalagi bila permintaan maaf itu harus segera Anda lakukan. Meski begitu, jangan berharap terlalu banyak terhadap cara ini dibanding cara lainnya
4. Tindakan Nyata
Satu teknik melakukan kebaikan secara sungguh-sungguh bagi orang yang perlu dimintai maaf. Hubungi kolega bisnis Anda supaya mereka mengirimkan karangan bunga, souvenir, lukisan, perabot antik atau apa saja yang dianggap sesuai dan berkenan. Kirimkan barang-barang itu ke tempat kerjanya atau ke alamat rumah. Jangan lupa, berilah alasan mengapa Anda melakukannya. Supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman baru, tegaskan permohonan maaf Anda bersamanya. Biasanya, tidakan nyata lebih terasa hasilnya dibanding kata-kata.
5. Waktu Jeda
Kadang Anda merasa sudah melakukan banya cara untuk minta maaf, namun tetap saja terasa tidak cukup membawa hasil. Bisa saja orang bersangkutan terlalu kecewa atau memang tak berniat lagi menyambung relasi dengan Anda. Jika ini terjadi, tinggalkan masalah itu. Orang memang butuh waktu untuk bisa memberi maaf atau bahkan sama sekali tidak mau memaafkan. Apapun alasanya, gunakan penilaian batin terdalam Anda. Tinggalkan masalah dan kembalilah ke kehidupan normal. Katakan dalam batin, Anda sudah mengambil tanggung jawab dan sudah melakukan yang terbaik. [samuderashalawat]

No comments:

Post a Comment