4.11.13

1 Muharram, Tahun Baru Islam momentum evaluasi diri

Tahun baru Islam, 1 Muharram 1435 Hijriah adalah momen tepat bagi segenap kaum muslim untuk memperbaiki diri dan hijrah menuju kebaikan sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

"Sewajarnya 1 Muharram menjadi momentum evaluasi diri untuk hijrah menuju kebaikan," Ujar Ketua MUI DKI Jakarta, KH. Hamdan Rasyid, Minggu.

Satu Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam yang menandai pergantian tahun Hijriah. Momen ini menjadi penting karena Nabi Muhammad mendapatkan keberhasilan dalam dakwahnya pada bulan Muharram.


Muharram berasal dari kata yang dalam Bahasa Indonesia artinya diharamkan atau dipantang yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Makna tersebut menandakan bahwa Bulan Muharram akan menjadi bulan yang damai bagi seluruh umat.

Tahun baru Islam merupakan sarana untuk memperkokoh ukhuwah Islamiah (persaudaraan) sehingga dapat menghindari perpecahan dan perbedaan pemahaman sesama umat muslim.

Kedatangan bulan Muharram juga menandai kebahagiaan bagi kaum dhuafa. Pada bulan ini umat muslim disunnah kan untuk memperbanyak sedekah dan menyantuni anak yatim.

Nabi Muhammad yang melakukan hijrah dari satu tempat ke tempat lain yakni dari Mekkah ke Madinah dalam menyebarkan kebaikan menjadikan momen ini titik balik umat muslim untuk selalu berhijrah kepada kebaikan.

Satu Muharram hendaknya tidak diperingati seperti tahun baru masehi yang banyak berpesta. Melainkan diperingati dengan kegiatan yang mengedukasi masalah agama, membangun diri menjadi lebih baik, serta berbagi pada sesama.

Hamdan menambahkan bahwa tahun baru Islam sebaiknya diisi dengan bermuhasabah dan banyak istiqfar.

"Agar catatan kita di awal tahun, di mulai dengan amalan baik," ujarnya.

Menegakkan kebenaran dan memberantas kebathilan adalah spirit utama peringatan satu Muharram. Kemenangan melawan kebathilan tidak pernah terwujud tanpa usaha serius dari manusia.

Oleh karena itu, alangkah baiknya peringatan tahun baru islam harus dijadikan momentum evaluasi diri dan menegakan kebenaran yang diawali dari diri sendiri.

No comments:

Post a Comment