Syiah di atas dunia mempunyai tiga kecenderungan yang besar. Mereka terpecah kepada banyak kelompok tetapi kebanyakan adalah tiga kelompok besar seperti berikut.
Kelompok pertama dipanggil syiah mufaddholah, yaitu yang cenderung memuliakan ahlul bait (kaum keluarga Nabi). Mereka banyak berbicara tentang kemuliaan ahli keluarga Nabi; Ali, Fathimah, Hasan, Husain, dan lain-lain tetapi mereka tidak mengafirkan sahabat Nabi.
Mereka mengiktiraf Abu Bakar, Umar, Utsman sebagai khalifah, tetapi bagi mereka Ali tetap lebih mulia dengan tema atau prinsip mereka, “Jawaazu-imaamatil-faadhil-ma’a-wujuudil-afdhal” (Harus menjadi imam orang yang baik dengan kebersamaan wujudnya orang yang lebih baik). Berarti Abu Bakar, Umar dan Utsman diharuskan menjadi khalifah walaupun (menurut pegangan mereka) Ali lebih baik daripada mereka semua. Mereka terkenal dengan nama Syiah Zaidiyyah, kebanyakan tinggal di Yaman.
Kecenderungan kedua merupakan kelompok syiah mayoritas di dunia ini iaitu Syiah Rafidhah. Rafidhah berasal dari perkataan Ar-Rafdhu (tolak). Mereka digelari sebagai Rafdhu atau Rafidhah karena mereka tidak mengiktiraf bahkan mengafirkan dan melaknat sahabat dan isteri Nabi SAW seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Abu Hurairah, Muawiyah ibn Abi Sufyan, Aisyah, keturunan Muawiyah dan keturunan Umar keseluruhannya.
Apa saja yang datang dari semua sahabat yang mereka laknati tidak boleh diterima dan harus ditolak menurut mereka.
Mereka adalah mayoritas yang datang dengan berbagai nama pada hari ini, antaranya; Imamiyah Itsna Asyariyah (Imam 12), Ja’fariyah (di Malaysia ada di Gombak, Kedah, Perak, juga berakar dalam parti politik tertentu). Ini bahaya dan tidak boleh dianggap remeh kerana mereka mempunyai agenda.
Akidah mereka berbeda dengan akidah Ahlus sunnah. Kalau kita hanya berbeda paham soal politik, fiqih, tetapi perbedaan dengan syiah ini lain. Mereka mengafirkan sahabat Nabi bertujuan untuk meragukan sumber agama kita. Gagasan menyatukan Al Quran datangnya dari Umar, dan Abu Bakar menganjurkan Umar mencari penulis wahyu lalu Umar memilih Zaid ibn Tsabit dan mereka pun menulis Al Quran.
Jika syiah mengafirkan sahabat maka Al Quran yang ada pada hari ini dianggap tidak boleh dipakai.
Mereka memiliki akidah taqiyyah (berbohong, berpura-pura). Menurut Imam mereka, tidak ada agama bagi siapa pun yang tidak bertaqiyyah. Mereka dituntut untuk menunjukkan sesuatu yang sesuai dengan masyarakat setempat dan menyembunyikan kepercayaan mereka.
Lihatlah perayaan Asyura yang setiap tahun mereka rayakan, mereka melaknati Abu Bakar, Umar, dan sahabat Nabi yang lain. Di Oman ada 10-15% penganut agama Syiah Imam 12. Jika masuk ke dalam masjid mereka, maka di situ ada batu-batu karbala yaitu tanah yang dimampatkan menjadi batu dan mereka sujud di atas tanah itu ketika shalat kerana menganggap suci tanah tersebut.
Lihatlah satu buku kecil bertajuk Ziarah Asyura (Lawatan Hari Asyura). Jika dibuka dan dibaca, dalamnya terdapat doa-doa laknat ke atas sahabat Nabi beserta tata cara dan kaidah membaca doa-doa tersebut. Adapun tuntutan Nabi SAW kita pada hari asyura adalah dengan berpuasa, sedangkan mereka pada hari itu mencederakan diri dan mendoakan laknat terhadap sahabat Nabi karena bagi mereka hari tersebut adalah hari kematian Husain.
Kepercayaan mereka berbeda dengan ahlus sunnah. Imam Mahdi mereka tidak sama dengan Imam Mahdi ahlus sunnah. Imam Mahdi menurut mereka adalah Imam mereka yang terakhir dan menunggu di dalam Gua Sardab. Imam Mahdi kita yang Nabi SAW beritakan ada ciri-cirinya berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW, tetapi mereka menolak kesemua hadis tersebut karena diriwayatkan oleh para sahabat.
Mereka menolak Sahih Bukhari, Sahih Muslim. Imam Bukhari mati di tempat pembuangan karena dituduh oleh tokoh syiah sebagai Nashibi (pembenci ahli keluarga Nabi).
Syiah yang ketiga, dan ini yang paling pelik. Mereka minoritas tetapi bergerak aktif misalnya di Suriah, dan juga sedikit di Yordan. Mereka juga terdapat di Lebanon. Mereka adalah Syiah yang berkecenderungan kepada Bathiniyah (simbolik dan tiada amalan). Mereka menganggap ibadah seperti shalat, haji, dan lain-lain hanya simbolik semata-mata. Bahkan pendahulu mereka mengatakan bahwa Malaikat Jibril telah salah menyampaikan wahyu kepada Muhammad, sepatutnya wahyu disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib.
Akidah begini merupakan akidah yang membatalkan keislaman seseorang. Mereka datang dengan banyak nama, antaranya; syiah Nushairiyah seperti Bashar Al-Asad di Suriah– mereka menyembah gambarnya kerana telah mengangkat imam mereka setaraf Tuhan, Syiah Duruz, Syiah Isma’iliyah di Pakistan, Aghakhaniyah di Afghanistan, Pakistan dan Malaysia (dalam kelompok kecil).
No comments:
Post a Comment