Puluhan anggota ormas Islam yang tergabung dalam ALMANAR (Aliansi Masyarakat Nahi Munkar) bersama ratusan warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Cirebon pada Kamis (6/02) mendatangi Yayasan Almaghfurullah yang diduga mengajarkan aliran sesat.
Menurut Andi Mulya, Ketua ALMANAR Cirebon, aliran sesat itu menggunakan Pondok Pesantren Al-Maghfurullah sebagai kedok untuk menyebarkan ajarannya.
“Awalnya, mereka mengatasnamakan Yayasan Al-Maghfurullah, cuman nyatanya mereka mengajarkan aliran sesat,” ujar Andi Mulya kepada Kiblat.net melalui sambungan telepon pada Kamis, (6/02) malam.
Mereka juga mengklaim sebagai aliran Tarekat Naqsabandiyah, namun ketika dikroscek oleh ALMANAR, ternyata Tarekat Naqsabandiyah di Gunungjati Cirebon menampik bahwa kelompok yang dipimpin oleh Kyai Kaharudin Abdul Qodir Jaelani alias Karim alias Mursyid alias Mama Guru Syekh Klayan itu bagian dari kelompoknya.
Kyai Kaharudin atau yang biasa dipanggil oleh para pengikutnya sebagai Mama Guru ini mengajarkan ajarannya di sebuah padepokan dan masjid di Jalan Soban Al Hidayah GG. Gunung Laya RT 15/04 Desa Klayan Kecamatan Gunung Jati, Cirebon
“Seluruh warga di sekitar, dilarang masuk ke dalam masjid itu. Padahal awalnya masjid itu sebagai wakaf disaksikan masyarakat,” tutur Andi Mulya.
Berdasarkan kesaksian mantan para pengikut Mama Guru, awalnya mereka tidak diajari ajaran yang menyimpang dari Islam. Namun, setelah beberapa lama mengikuti pengajiannya, lama-lama terbongkarlah kesesatan yang diajarkan oleh Mama Guru, diantaranya:
- Barometer kebenaran hanya sifat dunia.
- Jama’ah yang keluar dari pengajian itu disebut iblis, dajjal, kafir.
- Setiap jama’ah berbuat salah, wajib minta ampun kepada Mama Guru sebagai penghapus dosa.
- Tiap beribadah harus izin Mama Guru dan harus mengingat wajahnya setiap beribadah.
- Yang menentukan ibadah ialah Mama Guru, tanpa seizin guru maka sia-sia dan dosa.
Bahkan, menurut pengakuan Masruri, salah seorang mantan pengikut padepokan Al-Maghfurullah sejak tahun 2008, Mama Guru telah mengaku sebagai Tuhan.
Dalam sebuah kesempatan, Mama Guru bertanya kepada para pengikutnya, “Siapa yang pantas disembah, dipuja dan dipanuti?” Kemudian para murid diam, tak ada yang berani menjawab. Hingga, salah seorang muridnya berkata,” Mama Guru Syekh Kaharudin Abdul Qodir Jailani!”
Kemudian, sang Mama Gurunya membenarkan, “Bagus.. bagus!”
No comments:
Post a Comment