4.4.14

Tanpa Pikir Panjang, Muslimah di Zaman Nabi Langsung Melaksanakan Perintah Jilbab



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya (tabi’ut tabi’in)”. (HR. Bukhari-Muslim).

Sesungguhnya para sahabat radhiyallahu ajma’in telah ditaqdirkan Allah Ta’ala menjadi cermin manusia terbaik dalam hal ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Cermin manusia terbaik dalam hal cara memahami dan mengamalkan Islam. Maka menjadi hal yang sangat penting bagi kita untuk menelaah dan meneladani perihidup para sahabat nabi dalam menjalankan agama yang mulia ini.

Imam Malik rahimahullah berkata, “Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh generasi pertama”. Oleh sebab itu, dalam bahasan kali ini marilah kita mencoba mencermati sebagian kecil dari sikap para sahabat nabi terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan jilbab kedadanya..” (QS. An-Nuur:31).

Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah untuk menutup aurat bagi wanita muslimah. Tentang ayat tersebut, Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits yang menggambarkan saat-saat setelah turunnya ayat perintah menutup aurat yang pertama, yaitu Surat An-Nuur ayat 31: “Bahwasannya ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Ketika turun ayat ‘..dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” –jilbab- nya ke dada mereka..’ maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Bukhari)

Lihatlah semangat yang ada dalam diri wanita muslimah kala itu untuk tunduk dan patuh kepada apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Para wanita muslimah yang mendengarkan perintah tersebut dimana saja mereka berada segera melaksanakan perintah menutup hijab tanpa berpikir panjang dan bertanya tentang alasannya, bahkan disebutkan pula bahwa sampai-sampai mereka tidak tahu apabila sedang berjalan ke depan atau belakang. Mereka tidak punya waktu untuk memodifikasinya karena memang hal tersebut adalah langsung dari Allah. Tidak ada diantara wanita muslimah tersebut yang mengatakan tidak siap seperti yang sering menjadi alasan wanita pada zaman sekarang.Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment