12.8.14

Bencana Alam; Antara Cobaan, Ujian, dan Azab Allah SWT



Sering timbul pertanyaan ketika terjadi sebuah bencana yang melanda umat manusia, yang melanda umat manusia, yang bahkan menelan korban yang tidak sedikit. Sebagai contoh bencana yang menimpa saudara-saudara kita di NAD dan SUMUT dengan begitu dahsyatnya, dan menelan lebih dari seratus ribu orang. Dari kejadian ini timbul pertanyaan, apakah musibah ini azab dari Allah SWT, ataukah cobaan?

Sesungguhnya ketika kita membuka lembran-lembaran ayat Al-Qur’an, akan kita jumpai bagaimana ketika Allah SWT membinasakan suatu kaum. Dan ketika Allah SWT membinasakan mereka, di satu sisi hal tersebut adalah azab yang Allah SWT timpakan kepada mereka lantaran kekufuran mereka kepada Allah SWT. Namun, di sisi lain juga merupakan ujian bagi kaum yang beriman; supaya mereka lebih dapat meningkatkan keimanannya kepada Allah SWT. Sebagai contoh, kisah nabi Nuh as, yang Allah SWT gambarkan dalam QS. Hud/ 11: 25-49.

Terbukti, banjir itu tidak melanda seluruh dunia, tetapi hanya melanda wilayah yang didiami ummat Nabi Nuh. Daerah lain yang bukan wilayah ummat Nabi Nuh tidak terlanda banjir. Hasil penyelidikan para arkeolog tersebut dengan firman Allah dalam Al-Quran, bahwa Ia hanya membinasakan masyarakat suatu negeri yang telah diutus seorang Rasul kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Negeri lain tidak. “ Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezhaliman. (Surat Al-Qashash ayat59)

Dalam Al-Quran diriwayatkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengangkut masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina) ke dalam bahteranya: Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: ”Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.”

Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Surat Hud ayat 40).Pertanyaan yang mungkin muncul, apakah seluruh hewan di muka bumi ini dinaikkan ke perahu Nabi Nuh? Para ahli kitab dari kalangan Kristen menafsirkan, seluruh hewan yang ada di muka bumi, masing-masing sepasang, dinaikkan ke perahu Nabi Nuh. Sebab, seperti dikatakan di awal, dalam kitab mereka dikatakan banjir terjadi secara global. Jadi yang harus diselamatkan pun harus seluruh spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.

Penafsiran seperti itu jelas membingungkan mereka sendiri. Pertama, pengikut Nabi Nuh sangat sedikit. Karena kebanyakan mereka ingkar. Dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat rendah serta personil mereka yang sangat sedikit, bagaimana caranya mereka mengumpulkan ribuan atau ratusan ribu spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini?

Semua peristiwa dan bencana yang kita saksikan di atas bumi dan alam semesta ini tidak ada yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, melaikan sesuai kehendak dan ketentuan Tuhan Penciptanya, yakni Allah Ta’ala.
Berbagai persitiwa dan bencana itu disebabkan kedurahakaan dan kesombongan manusia terhadap Allah SWT dan syari’at Allah serta berbagai dosa-dosa yang mereka lakukan, sehingga Allah SWT menurunkan berbagai azab atas mereka.

Orang-orang kafir, sombong dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya melihat berbagai peristiwa tersebut murni hanya sebagai peristiwa alam yang terlepas dari kehendak Allah. Mereka tidak dapat mlihatnya sebagai sebuah azab, teguran atau cobaan. Melaikan hanya menambah kesombongan dan kekufiran kepada Allah SWT. Sikap yang mereka kembangkan juga seakan melawan kehendak Allah SWT.

Namun sayang sepanjang perjalanan umat manusia, belum ada satupun manusia yang mampu mengalahkan dan melawan kehendak Allah, kendati Fir’aun yang begitu hebat memiliki semuak kekuatan saat berkuasa, namun tenggelam juga di laut merah dan bangkai dapat kita saksikan sekarang disebuah museum di Mesir. Demiakian juga dengan Negara-negara maju teknolohi hari ini seperti jepang, Eropa dan Amerika. Belum pernah mereka mampu menahan gempa bumi, tsunami dan berbagai bencana yang Allah turunkan di negeri mereka.

Semuanya lemah dan tak berdaya di hapadan kehendak Allah SWT. Sebaliknya, orang-orang beriman akan melihat semua peristiwa yang terjadi merupakan ujian dan teguran dari Allah SWT. Mereka akan segera kembali dan bertaubat pada Allah. Semakin taat pada aturan Allah, baik yang terkait dengan sunnatullah maupun syari’at Allah SWT.

Demikianlah dalam pandangan Islam Azab adalah suatu kesulitan yang Allah SWT berikan kepada manusia akibat kesalahan yang dilakukan manusia sehingga Allah murka dan menimpakan bencana (siksaan) yang amat pedih.

No comments:

Post a Comment