Perjalanan Shimoyama Shigeru ke Afrika menjadi awal titik balik kehidupannya. Dari tanah Afrika, Shigeru mengenal Islam. Ia melakukan perjalanan menyusuri sungai Nil hingga ke Sudan. Saat bertemu dengan muslim dari Sudan, hati Shigeru terpikat Islam.
Shigeru mengaku ketertarikan pertamanya pada Islam saat disambut dengan keramahtamahan oleh orang-orang Afrika. Padahal orang-orang Afrika yang ditemuinya tidak memahami sepatah katapun yang diucapkan Shigeru.
"Orang-orang Afrika yang saya temui adalah Muslim, dan keramahan mereka membuat kesan yang mendalam dalam diri saya," kata Shigeru, yang masih menjadi mahasiswa saat mengunjungi Afrika.
Sebagaimana dikutip dari onislam.net, Senin (22/7/2013), Shigeru mengaku terpikat dengan keramahtamahan orang-orang Afrika tersebut yang ternyata bersumber dari ajaran Islam.
Ketertarikan Shigeru terbawa hingga saat dia kembali ke Jepang. Saat sudah berada di negerinya, Shigeru menemui seorang mahasiswa asal Iraq di Universitas Tokyo. Dari pertemuan itu, dorongan Shigeru untuk memeluk Islam semakin kuat. Tak lama, Shigeru pun memeluk Islam.
Kini Shigeru mencurahkan seluruh hidupnya untuk dakwah. Dia ingin mengenalkan wajah Islam yang sebenarnya kepada warga Jepang.
"Saya pikir warga Jepang sudah diwarisi pandangan yang timpang dari bangsa Eropa terhadap Islam, dan hal ini sudah memperburuk ketegangan," katanya.
"Khususnya setelah tragedi 9/11, dampak pemberitaan media sudah membuat Islam terlihat terintimidasi dan agama yang 'menakutkan' bagi banyak orang," lanjut Shigeru.
Ia mengatakan Islam pada dasarnya adalah jalan hidup yang hadir dalam setiap aspek kehidupan seorang muslim yang taat. "Saya berharap orang-orang akan menjadi tertarik akan Islam dengan melihat pengaruhnya dalam aspek kehidupan, dan kontak dengan umat Muslim akan membantu mereka untuk mengerti Islam lebih baik," ujarnya.
Shigeru percaya bahwa interaksi antar sesama adalah kunci utama untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam pada warga Jepang.
Sebagai seorang guru bahasa Jepang, Shigeru ingin melakukan apa yang dirinya bisa lakukan untuk meluruskan kesalahpahaman warga Jepang mengenai Islam dan menyampaikan pemahaman yang benar tentang Islam kepada banyak orang.
Sejak tahun 1920, Islam sudah masuk di negeri Sakura. Hal tersebut dampak dari Revolusi Rusia yang mengakibatkan ratusan muslim Turki di Rusia bermigrasi ke Jepang. Hingga tahun 1930, jumlah umat Muslim di Jepang sudah mencapai sekitar 1.000 orang dari berbagai bangsa.
Shigeru kini bekerja di masjid terbesar di Jepang, Tokyo Camii, dan Pusat Budaya Turki. Setelah ia memeluk Islam banyak hal yang terjadi dalam dirinya. Ia merasa pengalamannya di Afrika telah memberinya pelajaran makna hidup yang sebenarnya.
"Pengalaman itu awal mula saya sekarang ini. Sejujurnya, saya tidak pernah sangat yakin percaya pada Tuhan sampai saya menjadi seorang Muslim," ujarnya.
Related Post:
Category ›
Islam Dunia
,
Mualaf
No comments:
Post a Comment