Salah satu hal yang paling ditunggu saat lebaran adalah uang THR (Tunjangan Hari Raya). Tidak hanya dari orang tua, tapi kadang kakak, om, atau tante juga ikutan kasih uang THR. Pokoknya saat Lebaran kita jadi kaya raya, deh!
Sayangnya, kita suka kalap membelanjakan uang THR itu dalam sekejap. Mulai dari beli baju, tas, sepatu dengan harga yang terjangkau, sampai gadget dengan harga yang lumayan mahal. Hmm, padahal mendapat uang THR itu artinya kesempatan kita untuk menabung. Yuk, mulai mencoba untuk mengatur uang THR yang kita dapat.

Adanya gaji bulanan dan tambahan uang THR menjelang hari Raya seringkali membuat kita terlena dan merasa bahwa saat ini kita punya banyak uang untuk digunakan. Tapi, tentu saja gaji dan uang THR tidak tepat jika dihabiskan sekaligus. Bisa jadi malah setelah hari Raya, kondisi keuangan kita menjadi berantakan dan kita terbelit hutang. Tidak mau kan?
Jadi, ada dua kesalahan yang sering dihadapi menjelang hari raya. Yang pertama, tidak mengantisipasi kebutuhan yang timbul, seperti pengeluaran lebaran (hidangan, pakaian dan bayar pembantu). Serta, yang kedua, hanya mengandalkan uang THR yang diterima saja.
Untuk menghindarkan dari kondisi keuangan yang semrawut setelah hari Raya, kita harus dapat mengelola sumber dana lebaran dengan baik. Ada dua cara:
Pertama, sisihkan pendapatan bulanan Anda untuk dimasukkan ke dalam pos pulang kampung atau mudik. Besarnya, tergantung dari perencanaan mudik Anda. Misalnya, apakah menggunakan kendaraan pribadi, pesawat atau kendaraan umum. Kisarannya mungkin 5-10% dari penghasilan yang diterima tiap bulannya.
Kedua, dari uang THR yang diberikan kantor. Bagi pasangan yang telah bekerja, artinya Anda akan memliki THR dua, dari suami dan istri. Bila demikian buat kesepakatan, misalnya uang THR suami untuk keperluan lebaran dan uang THR istri untuk ditabung atau investasi.
Nah, untuk itu, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengelola sumber dana kita di atas:
1. Uang THR digunakan sebagai sumber dana membiayai belanja yang timbul akibat hari raya saja.
2. Biaya pulang kampung atau mudik dari pendapatan tiap bulan disisihkan untuk ditabung.
3. Biaya rutin bulanan diambil dari gaji yang diperoleh.
2. Biaya pulang kampung atau mudik dari pendapatan tiap bulan disisihkan untuk ditabung.
3. Biaya rutin bulanan diambil dari gaji yang diperoleh.
Demikian tips-tips mengatur keuangan Anda di bulan puasa! Tunggu tips berikutnya tentang tips mengatur keuangan untuk mudik dan apakah mungkin THR ditabung?
Related Post:
Fakta
- 7 Makanan Terbaik di Bulan Puasa
- Kisah Misteri dan Unik Saat Ibadah Haji
- Keistimewaan Memulai Makan dari Pinggir Piring Menurut Rasul
- Islam Itu Moderat, Bukan Liberal
- Islam Indonesia, Islam Jalan Tengah
- Tiga Syarat Menuju Kebangkitan Islam
- Sunah Itu Memang Super
- SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI TELAH DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA
- Sejumlah Penyebab Warga Australia Bergabung ISIS
- Waspadai Kulit Babi di Berbagai Produk
- Hukuman Mati di Indonesia Sesuai Syariat Islam
- Demam Batu Akik, Hindari Syirik Perkuat Akidah
- 3 Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian Muslim
- 26 Dosa Istri pada Suami
- 32 Dosa Suami terhadap Istri
- Erdogan: Barat tidak Menyukai Orang Islam
- Kisah Kesultanan Turki dalam Film Dracula Untold
- Zionis dalam Diri Kita
- Soal Film ‘Dracula Untold’, Felix Siauw: “Hollywood Menyesatkan Dunia”
- Alasan Mengapa Syiah Mudah Diterima
- Kurma, Pohonnya Bisa Hidup sampai 100 Tahun
- Tips agar Bangun Lebih Awal
- Ketika Anak Bertanya Tentang Allah
- Gaza dan Keanehan-Keanehannya
- Perbandingan Antara Orang Mukmin Dengan Orang Kafir
Ilmu
- Amalan Paling Dicintai Allah
- Keistimewaan Memulai Makan dari Pinggir Piring Menurut Rasul
- Raih Kasih Sayang Allah dengan Melakukan Hal Ini
- Tafakur: Mengambil Hak Orang
- Sujud, Terapi Otak yang Begitu Nikmat
- 10 Perkara Tak Bermanfaat Yang Harus Diwaspadai Seorang Muslim
- 3 Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian Muslim
- 7 Rahasia Dikabulkannya Doa Kita
- Perlu Ilmu Dan Tak Putus Asa Dalam Berdakwah
- Bulan Muharram dan Puasa Muharram
- Amalan-amalan Sunnah Yang Dianjurkan Pada Bulan Muharram
- Menikah Di Bulan Syawal Adalah Sunnah?
- Ciri-ciri Iman yang Sebenarnya
- Inilah Pentingnya ASI bagi Si Bayi
- 7 Keistimewaan Malam Seribu Bulan
- Tanda Orang Beruntung Mendapatkan Malam Seribu Bulan
- Malam Seribu Bulan, Inilah Tanda-Tanda Kedatangannya
- Inilah Ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
- Kewajiban Zakat Penghasilan
- Bersyahadat dengan Keyakinan, Apa Maksudnya?
- Sakinah Bersama Al-Qur’an
- Dua Perbedaan Puasa Syirik
- Rasul Berbuka dengan Kurma, Bukan dengan yang Manis
- Manfaat Buah Kurma
No comments:
Post a Comment