Seorang anggota parlemen Belanda dari partai sayap kanan menuntut agar negeri kincir angin itu bebas dari masjid.
Machiel de Graaf, seorang anggota PVV (Partai untuk Kebebasan) yang anti-imigran dan anti-Muslim, menuntut agar seluruh masjid di negara Belanda ditutup, ketika berbicara dalam debat masalah integrasi di parlemen Belanda.
Dia menegaskan bahwa Belanda tanpa masjid akan lebih baik.
“Kami ingin membersihkan Belanda dari Islam,” ujarnya dilansir kantor berita Anadolu Kamis (27/11/2014).
Menurut De Graaf Muslim di Belanda menolak untuk berintegrasi dan berasimilasi ke dalam masyarakat. Selain itu Muslim mengancam identitas dan budaya Belanda karena melahirkan banyak keturunan.
Pernyataan De Graaf itu mengundang kritikan keras dari anggota partai-partai sosialis dan demokrat yang menghadiri debat.
Politisi Partai Buruh (PvdA) Roos Vermeij mendesak agar De Graaf menarik pernyataannya. Sementara wakil dari Demokrat 66 (D66) Sten van Weijenberg menilai pernyataan sejawatnya itu berbahaya.
Partai tempat De Graaf bernaung, yang dipimpin oleh politisi rasis dan anti-Islam Geert Wilders, sangat vokal menentang Muslim dan imigran yang tinggal di Belanda. Namun, pernyataan De Graaf soal penutupan masjid seluruhnya merupakan yang pertama kali diungkapkan secara terbuka.
Perdebatan itu muncul seiring dengan peringatan dari Turki kepada pemerintah Belanda tentang kebijakan-kebijakannya yang dinilai agresif dan rasis terhadap orang-orang keturunan Turki yang tinggal di negara itu.
Dua pekan lalu dua anggota parlemen keturunan Turki dari PvdA dikeluarkan setelah menolak untuk mendukung pernyataan kritis partainya tentang organisasi komunitas Turki yang dianggap terlalu memusatkan perhatiannya untuk mempromosikan identitas Turki dan Islam.*
Related Post:
Category ›
Berita
No comments:
Post a Comment