
Tersebutlah tiga hewan yang senantiasa bermain dan melepas waktu bersama di hutan antah berantah yang terletak di pulau anonim.
Sang Kelinci berbulu putih yang tampak terawat bersih bulu-bulunya, dengan daun kuping memanjang menjadikannya memiliki kadar pendengaran tajam di atas rata-rata hewan pada umumnya. Si Merak lain lagi, dengan bulu warna-warni indah tampak mengundang decak kagum hewan lainnya untuk sekedar melihatnya. Apalagi si Merak dikaruniai kepiawaian dalam bernyanyi sehingga menyihir khalayak pendengarnya.
Keduanya tampak sempurna dan terlihat tidak kurang satu apapun dalam kehidupannya. Namun mereka berdua tampak berbeda bagai bumi dan langit dengan sahabat mereka Landak. Ia tidak memiliki bulu indah dan berwarna-warni seperti kedua sahabatnya. Tubuh Landak didominasi oleh warna kusam tidak cerah seperti tampak selalu basah dan lengket di sekujur tubuhnya. Hal inilah yang terkadang membuat minder si Landak bilamana mereka bertiga sedang bermain bersama.
Sampai suatu waktu, ketika mereka bertiga sedang bermain bersama di tepian danau, melalui indra pendengarannya yang tajam, Kelinci mendengar suara mencurigakan yang sedang mengintai mereka bertiga. Dalam kepanikannya, mereka dapati sekonyong-konyong seekor Serigala Pemangsa sudah berdiri di hadapan siap menerkam mereka bertiga.
Tanpa pikir panjang, sang Kelinci dan si Merak mengambil langkah panjang meninggalkan lokasi terbuka tempat mereka bertiga bermain itu. Mereka berdua lari sekuat tenaga meninggalkan si Landak yang seperti meringkuk menahan takut terhadap Srigala Pemangsa yang kian mendekatinya.
Namun tak dinyana, di tengah kekalutan landak dalam ringkuknya, tiba-tiba saja ringkukan Landak itu berubah menjadi sebuah ringkukan duri-duri tajam yang siap menghunus siapa saja yang berada di dekatnya. Tiba-tiba saja, seekor hewan Landak yang peminder dan selalu tampak tidak percaya diri akan penampilannya itu berubah menjadi seperti monster dengan keseluruhan tubuhnya dibungkus duri-duri tajam terhunus.
Dan, dalam sekejap, Serigala yang sebelumnya siap memangsa korbannya berubah ciut menatap kosong penuh takut kepada segumpalan seperti bola yang penuh duri tajam dan terhunus dihadapannya. Sampai akhirnya, Serigala Pemangsa tersebut lari tunggang langgang dengan berulang kali menoleh ke belakang seolah tidak percaya akan adanya perubahan bentuk calon korbannya.
———————————
Teman…
Seringkali kita merasa seperti sang Landak dalam cerita di atas. Yang selalu apriori terhadap diri kita sendiri dan tidak percaya terhadap kemampuan yang kita punya. Kita seperti orang lemah dan loyo ketika dihadapkan kepada tantangan dan permasalahan hidup. Kita menyerah seketika dengan alasan karena kekurangan dan kelemahan yang melingkupi kita.
Padahal, kita sadari bahwa Allah Sang Pencipta menciptakan kita dalam kadar racikan yang paling sempurna dengan potensi kekuatan yang terselip sekaligus juga kekurangan atau kelemahan yang mengimbangi potensi kita. Seperti itulah hukum alam berjalan yang sengaja didesign oleh Sang Maha Menciptakan. Ada kuat ada lemah, ada tinggi ada pendek, ada pintar ada bodoh, ada siang ada malam dan seterusnya.
Namun, Sahabatku…
Sangat sedikit di antara kita yang fokus pada kekuatan guna mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Dan dalam waktu bersamaan dapat menerima segala hal kekurangan dan kelemahan yang ada padanya. Namun sebaliknya, kebanyakan kita sangat fokus dan berkonsentrasi pada kekurangan dan kelemahan diri. Di lain pihak, ia abai terhadap kelebihannya sehingga potensinya tidak tergali secara sempurna.
Padahal, kekuatan dan kelemahan memang sengaja diciptakan-Nya dalam waktu yang sama untuk menjadi pelajaran hidup. Bagaimana kemudian kita dapat mensyukuri kekuatan dan fokus padanya sehingga tergalilah potensi-potensi yang ada pada diri secara sempurna. Dalam waktu yang sama, bagaimana kita dapat menerima apa adanya kekurangan, tanpa perlu mengutuk dan meratapinya.
Jadi…
Mulai saat ini, fokuslah pada kekuatan diri dan galilah terus potensi itu sampai pada titik terdalam. Terimalah apa adanya segala hal yang menjadi kekurangan dan kelemahan kita. Tanpa perlu meratap sedih akan hal itu.
Related Post:
Fakta
- 7 Makanan Terbaik di Bulan Puasa
- Kisah Misteri dan Unik Saat Ibadah Haji
- Keistimewaan Memulai Makan dari Pinggir Piring Menurut Rasul
- Islam Itu Moderat, Bukan Liberal
- Islam Indonesia, Islam Jalan Tengah
- Tiga Syarat Menuju Kebangkitan Islam
- Sunah Itu Memang Super
- SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI TELAH DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA
- Sejumlah Penyebab Warga Australia Bergabung ISIS
- Waspadai Kulit Babi di Berbagai Produk
- Hukuman Mati di Indonesia Sesuai Syariat Islam
- Demam Batu Akik, Hindari Syirik Perkuat Akidah
- 3 Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian Muslim
- 26 Dosa Istri pada Suami
- 32 Dosa Suami terhadap Istri
- Erdogan: Barat tidak Menyukai Orang Islam
- Kisah Kesultanan Turki dalam Film Dracula Untold
- Zionis dalam Diri Kita
- Soal Film ‘Dracula Untold’, Felix Siauw: “Hollywood Menyesatkan Dunia”
- Alasan Mengapa Syiah Mudah Diterima
- Kurma, Pohonnya Bisa Hidup sampai 100 Tahun
- Tips agar Bangun Lebih Awal
- Ketika Anak Bertanya Tentang Allah
- Gaza dan Keanehan-Keanehannya
- Perbandingan Antara Orang Mukmin Dengan Orang Kafir
Dakwah
- Agama-Agama Samawi Menggambarkan Tanda-Tanda Kiamat
- Amalan Paling Dicintai Allah
- Sunah Itu Memang Super
- Merusak Rumah Tangga Orang Lain
- Apa Hukumnya Cium Istri saat Puasa?
- Tafakur: Mengambil Hak Orang
- 10 Perkara Tak Bermanfaat Yang Harus Diwaspadai Seorang Muslim
- 26 Dosa Istri pada Suami
- 7 Rahasia Dikabulkannya Doa Kita
- Perlu Ilmu Dan Tak Putus Asa Dalam Berdakwah
- Bulan Muharram dan Puasa Muharram
- Yahudi, Tidak Suka Melihat Kebaikan Umat Islam
- Jemputlah Rezeki Sejak Pagi Hari
- Makna Dari Sujud Syukur
- Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Berbuat Dosa
- Bencana Alam; Antara Cobaan, Ujian, dan Azab Allah SWT
- Orangtua, Sebab Sang Anak Berada pada Suatu Agama
- Ketika Anak Bertanya Tentang Allah
- Menikah Di Bulan Syawal Adalah Sunnah?
- Ciri-ciri Iman yang Sebenarnya
- Setan Turun kepada Pendusta
- Cara yang Baik untuk Meminta Maaf
- 7 Keistimewaan Malam Seribu Bulan
- Keadaan Orang yang Tidak Membayar Zakat di Akhir Zaman
- Ucapan Anda pada Anak adalah Do’a
No comments:
Post a Comment