
Bila Allah SWT telah mencabut semua nikmat, makanan kesukaan pun tak bikin kita bersemangat. Jika harta dicabut nikmatnya, beli apa saja mungkin bisa, tapi tak bisa menikmati. Tak bisa pula memetik kebahagiaan darinya. Jika Allah Ta’ala cabut nikmat dari rumah kita, tempat tidur mewah kita bisa memilikinya, tapi tidur saja susah.
Jika Allah Ta’ala kurangi nikmat dari tenggorokan kita, segala yang disebut lezat tak berharga. Minum air putih pun bisa menjadi derita.
Jika Allah Ta’ala cabut nikmat dari keluarga kita; kehadiran mereka menyesakkan dada, sementara hadirnya menguras airmata.
Tapi ada nikmat yang jika tercabut, tak banyak manusia merasa kehilangan. Padahal ini kerugian sangat besar. Ia adalah hilangnya nikmat iman.
Related Post:
Dakwah
- Agama-Agama Samawi Menggambarkan Tanda-Tanda Kiamat
- Amalan Paling Dicintai Allah
- Sunah Itu Memang Super
- Merusak Rumah Tangga Orang Lain
- Apa Hukumnya Cium Istri saat Puasa?
- Tafakur: Mengambil Hak Orang
- 10 Perkara Tak Bermanfaat Yang Harus Diwaspadai Seorang Muslim
- 26 Dosa Istri pada Suami
- 7 Rahasia Dikabulkannya Doa Kita
- Perlu Ilmu Dan Tak Putus Asa Dalam Berdakwah
- Bulan Muharram dan Puasa Muharram
- Yahudi, Tidak Suka Melihat Kebaikan Umat Islam
- Jemputlah Rezeki Sejak Pagi Hari
- Makna Dari Sujud Syukur
- Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Berbuat Dosa
- Bencana Alam; Antara Cobaan, Ujian, dan Azab Allah SWT
- Orangtua, Sebab Sang Anak Berada pada Suatu Agama
- Ketika Anak Bertanya Tentang Allah
- Menikah Di Bulan Syawal Adalah Sunnah?
- Ciri-ciri Iman yang Sebenarnya
- Setan Turun kepada Pendusta
- Cara yang Baik untuk Meminta Maaf
- 7 Keistimewaan Malam Seribu Bulan
- Keadaan Orang yang Tidak Membayar Zakat di Akhir Zaman
- Ucapan Anda pada Anak adalah Do’a
Category ›
Dakwah
No comments:
Post a Comment